Kumpulan Cerpen, Novel, Puisi, Komunitas Penulis, Lomba Menulis Cerpen dan Novel

Juwita Hati: Top Secret of Burhan Djatmiko

“SHA.. Sebenernya ada hal penting lagi yang harus lu ketahui...,” kata Bre dengan ragu-ragu.
“Apa itu Mas?” selidik Keysha penasaran.
“Begini Keysha, gue berpikir setelah kejadian dengan Ujie tadi mending lu juga segera tahu sesuatu yang penting bagi keluarga lu. Gue ga mau menunggu besok-besok untuk mengatakannya karena itu akan membebani pikiran lu lagi yang sekarang udah terlihat lega. Semuanya demi kebaikan lu juga keluarga lu,” jelas Bre sambil mengarahkan pandangan kedepan.
“Apa sih Mas?? Penting banget yaa?” tanya Keysha dengan nada khawatir.
“Iyaa, penting banget,” sahut Bre datar.
“Emangnya apaan??”
“Gue harap ntar lu bisa.......oke kita ke kosan dulu, kita obrolin di sana...,” kata Bre menggantung kalimatnya dan segera mengajak Keysha ke kosannya.
“Oke mas,” bilang Keysha menyetujuinya.
Dua puluh menit mereka berdua lalui bersama di dalam mobil sedan yang nyaman dengan air conditioner yang berhembus menyejukkan kalbu hingga akhirnya Bre dan Keysha telah sampai di kos yang tampak asri dengan berbagai pohon dan tanaman hias itu.
“Silahkan masuk, sorry berantakan. Maklum belum ada sosok makhluk cantik yang mau menata kamar ini hehehe...,” ujar Bre mempersilahkan Keysha memasuki room sweet room kebanggaan Bre.
“Aah Mas Bre bisa aja deh. Mau ga kalo Keysha yang bantu ngerapiin kamarnya? Hihihiii...,” kata Keysha menawarkan diri diiringi tawa yang manja.
“Mauu bangeetttt!! Yuuk mariii! Hehehee...,” jawab Bre genit dan berlogat bencis.
“Iiiih Mas Bre jangan kaya bencong gitu aah! Geli ngeliatnya, hiiiii..jijay!” sahut Keysha sambil mencubit pinggang Bre.
“Hahahahaaa!!!”
Tawa mereka berdua memecah keheningan kamar kos. Bre segera beranjak menyalakan komputernya. Menunggu loading beberapa saat sampai komputernya itu siap digunakan.
“Keysha apapun yang lu tahu nantinya, gue harap lu tetap tenang dan masih bisa berfikir logis,” pinta Bre sambil tangannya mengarahkan mouse menuju folder yang diberi nama ‘top secret’.
“Iyaa Mas...,” jawab keysha terlihat grogi.
“Silahkan dibuka dan dilihat-lihat!” perintah Bre.
Keysha mulai membuka folder ‘top secret’ itu. Mata beningnya seketika membelalak lebar tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya. 
“Pap..paa..aaa...,” suara Keysha tercekat lirih bergetar.
Dari sudut matanya mulai mengalir dan meneteskan air mata demi melihat bahwa Papanya yang dimata Keysha adalah sosok pengayom keluarga ternyata telah berselingkuh. Jemari lembut Keysha masih membuka satu demi satu foto Papanya dengan cewek cantik yang tampak sedang asyik bermesraan.
“Papaa jahaatt!!!” teriak Keysha mulai tersedu dengan kedua telapak tangan menangkup sepasang matanya yang mengeluarkan airmata kesedihan yang semakin deras. Kepalanya digeleng-gelengkannya. Keysha tampak sangat terpukul dengan apa yang dilihatnya.
Bre dengan sigap merebahkan kepala keysha di pundaknya. Tangannya mengusap lembut rambut sunsilk Keysha untuk memberikan ketenangan kepada cewek cantik yang sedang tergonjang batinnya ketika mengetahui Papanya sedang main gila dengan cewek lain, dan melupakan Mamanya di rumah yang senantiasa menunggu kepulangannya dari kantor.
“Kenyataan itu memang pahit Keysha. Tapi percayalah, dengan mengetahui ini semua akan membuat lu lebih dewasa dalm mensikapi segala sesuatu.”
“Kenapa Papa tega mengkhianati Mama, Mas Bre? Kenapaaa??” tanya Keysha masih tetap terisak dipelukan Brian.
“Hmm.. Godaan Keysha. Papa mu tergoda dengan bujuk rayu setan. Dan itu semakin membuatnya mau melakukan disaat Papamu memasuki masa puber kedua, dimana letupan hormon-hormon didalam tubuhnya memancar kuat,” Bre menjelaskan seraya tetap mengelus rambut kepala Keysha dan sesekali jarinya menyeka air mata Keysha yang meleleh di pipinya.
“Keysha ga nyangka Papa bisa berbuat seperti ini...,” 
“Semuanya bisa terjadi dikehidupan ini, tinggal bagaimana kita berusaha mempertebal pertahanan diri biar tidak tergoda oleh keindahan sesaat yang pada akhirnya akan menjerumuskan kita untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.”
“Mas Bre dapat darimana semua foto-foto ini?” tanya Keysha lirih dan tangisnya mulai mereda dengan kemampuan Bre menenangkan gejolak emosi jiwanya.
“Semua ini gue dapatkan disebuah mall di Toko Berlian..”
“Pasti Papa membelikan perempuan itu berlian. Iyaa kan, Mas Bre..??”
“Benar Keysha! Papamu telah membelikan perempuan itu berlian,” jawab Bre ringan.
Bre pun menjelaskan semua perihal tentang perempuan cantik yang terlihat mesra dengan Papa Keysha yang ternyata adalah dosennya yang kering akan siraman kasih sayang dari seorang pria. Bre tak lupa juga untuk menjelaskan peristiwa pertama kali dia melihat Papanya Keysha jalan dengan dosen cantik itu, menceritakan peristiwa di warung steak, sampai mendengar percakapan Papa Keysha didalam toilet warung steak yang janjian dengan seseorang di Toko Berlian.
Keysha terlihat serius mendengarkan info dari mulut Brian Kusuma Wardhana. Sesekali dia mengusap sisa-sisa air matanya. Sekarang mata bening itu terlihat sembab memerah, semerah hatinya yang dibalut kemarahan akibat ulah Papanya sendiri. Untungnya, kemarahan Keysha sudah mereda.
“Apa yang akan lu lakukan, Sha? Lapor sama Mama?” tanya Bre sambil menarik tubuh Keysha keatas dipan berkasurnya.
“Mama punya gejala jantung Mas. Keysha takut kalo setelah mendengar berita ini Mama bisa kolaps. Besok Keysha akan menemui Papa aja, minta penjelasan dan pengakuan dia,” jawab Keysha pelan.
“Bagus Sha. Cara berpikir yang dewasa,” puji Bre.
“Semua juga berkat Mas Bre yang selalu membimbing Keysha kok, hehehee.. Sekalian ntar Keysha akan beberin kebusukan Ujie. Maaf Mas, Keysha jadi malu. Keburukan keluarga Keysha Mas Bre ketahui semua...,” Ucap Keysha dengan raut muka yang tampak galau.
“Kalo itu akan menjadikan semua lebih baik lagi kenapa enggak? Iyaa kan?” tandas Bre terus memberikan semangat kepada gadis cantik itu.
“Hmm.. Makasih yaa Mas. Tanpa Mas Bre, Keysha ga tahu harus gimana lagi menghadapi ini semua...,” balas Keysha langsung memeluk erat Bre. Kepalanya disusupkan dileher Bre seakan meminta cowok—berambut dreadlock—itu untuk senantiasa menjaganya.
“Sama-sama Sha. Berbagi itu indah. Benar bukan?” ujar Bre sambil menepuk-nepukkan telapak tangannya di punggung Keysha memberikan rasa tenang.
Keysha mengangguk-anggukkan kepalanya. Tanpa sadar, Bre pun mencium lembut kening Keysha. Tanpa nafsu disana hanya seuntai rasa sayang terhadap Keysha. Keysha kaget dan menatap sejenak wajah ganteng yang baru saja mengecup keningnya itu. Tersenyum manis, dan langsung memeluk lebih erat pada sosok tegap yang selalu memayungi setiap arah dan gerak langkahnya.

***

“Papa!! Apa-apaan ini?!” teriak Keysha di hadapan Papanya yang sedang duduk di kursi direkturnya.
“Graasaakkk!!” 
Foto-foto antara Burhan Djatmiko dan Carissa Adell Gayatri berserakan di atas meja, dihadapan Papanya. Wajah Burhan Djatmiko tergaket-kaget dan segera berkerut tajam memandangi foto-foto yang baru saja dilempar oleh Keysha, putri semata wayangnya. Keringat dingin mulai tampak di keningnya. Wajah yang senantiasa tenang itu terlihat panik.
“Kenapa Papa melakukan ini semua?? Kenapa Paa?” tanya Keysha dengan mata mulai berkaca-kaca. “Papa telah mengkhianati Mama dan pasti juga membohongi perempuan ini dengan mengatakan bahwa Papa belum beristri. Benar kan?? Kenapa Papa tega? Apa kurang Mama coba, Paa?! Apa?? Mama dengan setia selalu nungguin Papa pulang dari kantor sampai larut malam sekalipun, demi berbakti pada suami dengan menyiapkan makan malam. Tapi Papa malah main gila dengan perempuan lain?!!” kata Keysha berapi-api dan begitu geram.
Suasana ruang direktur hening sesaat setelah Keysha mengamuk.
“Maaf.. Maafkan Papa, Keysha...,” bilang Burhan Djatmiko lirih dengan menundukkan kepala tak berani bertatapan mata dengan Keysha.
“Maaf?? Cuma kata maaf, Paa??! Enak bener jawabnya setelah melakukan perselingkuhan!” sahut Keysha sengit.
“Sayang Papa khilaf. Papa bener-bener minta maaf, sayang..”
Keysha Luna Djatmiko menatap tajam ke arah Papanya yang masih terduduk di kursi direktur seperti seorang pesakitan..
“Apa yang Keysha katakan tadi bahwa Mama selalu nungguin Papa pulang kantor meski sampai larut malam, telah membuka mata hati Papa, telah menyadarkan Papa yang terbutakan oleh keindahan sesaat. Papa minta maaf, Papa bener-bener bodoh!” lanjut lirih Burhan Djatmiko dengan nada menyesal dan sambil memberanikan diri memandang putrinya itu.
“Oyaa? Apakah itu tulus permintaan maaf ataukah hanya sekedar bualan kosong untuk menipu Keysha??” Jawab Paa!! Jawaaab??!” tanya Keysha dengan raut muka campur aduk.
“Bener sayang, bener! Papa tulus minta maaf dengan apa yang telah Papa lakukan selama ini. Papa sadar bahwa keluarga adalah harta yang paling berharga, sayang. Sekali lagi Papa minta maaf, Papa khilaf dan ga akan mengulanginya lagi...,” kata Burhan Djatmiko langsung mendekap putri cantiknya yang sedang bermuram durja itu.
Keysha melihat ketulusan dari sorot mata Papanya yang juga tampak memerah karena tersadar dengan perbuatannya. Tatap mata Papanya telah mengakui segala kesalahannya, tidak terpancar kebohongan di sana dan air mata yang membentuk kaca di kedua matanya mengisyaratkan kalo Papanya tidak akan mengulanginya lagi. Terlihat begitu tulus dan berjiwa besar mengakui semua kesalahannya.
“Maaf sayang...,” ucapnya sekali lagi. “Kamu ga ngasih tahu Mama kan, sayang??” imbuh Burhan Djatmiko.
“Keysha memaafkan Papa, asal Papa bener-bener ga akan mengulanginya lagi. Tapi kalo sampai terjadi lagi, Mama dan Keysha lebih baik MATI!!! Mama ga tahu perihal ini. Keysha takut jantung Mama akan kolaps kalo mendengar kebusukan ini,” jawab Keysha.
“Ooh sayaaangg, kamu bener-bener masih bisa berpikir panjang ketika tahu akan hal ini dengan tidak ngasih tahu ke Mama. Terima kasih sayang, terima kasih. Papa berhutang banyak hal kepadamu...,” kata Burhan Djatmiko lega mendengar istrinya tidak mengetahui akan hal ini. Dia segera menciumi pipi putri tunggalnya itu dengan penuh berjuta kasih sayang.
“Iyyaaa Paa..tapi ada satu hal lagi yang perlu Papa ketahui,” bilang Keysha.
“Apa itu sayang?” tanya lelaki paruh baya itu penasaran.
“Ini Paa! Lelaki pilihan Papa Mama yang ternyata brengsek!!” jawab keysha mantap berusaha tanpa emosi sambil memberikan foto-foto Ujie dengan cewek lain selain dirinya.
“Kamu sudah bertemu dengannya sayang?” tanya Papanya Keysha sedikit geram setelah mengetahui dan melihat foto, bahwa lelaki tunangan Keysha juga berselingkuh seperti dirinya.
Oleh sebab itu kenapa Burhan Djatmiko tidak mencak-mencak marah karena kasusnya memang mirip dengan apa yang dialaminya sendiri. Dari dalam hatinya Burhan merasa sangat malu.
“Keysha sudah minta putus!! Cincinnya juga udah Keysha balikin. Dasar lelaki brengsek!!” jawab keysha seolah merasa merana padahal tidak sama sekali. Kata-katanya juga menyindir Papanya.
“Hmm.. Maaf sayang. Papa Mama telah salah menjodohkan kamu dengan dia. Kalo kamu minta putus dan kamu akan mencari lelaki pengganti dirinya yang pantas untuk mendampingi kamu, lakukanlah Papa mendukung 100%. Papa yakin kamu bisa membedakan mana yang baik untuk dirimu dan mana yang buruk untuk dirimu,” terang Burhan Djatmiko dengan nada menyesal karena telah menjodohkan putrinya itu dengan Ujie.
Burhan Djatmiko sebenernya juga merasa dilema kalo harus marah dan mengolok-olok Ujie karena telah selingkuh dengan cewek lain, karena semua perbuatan Ujie itu sama persis dengan yang dilakukannya.
“Terima kasih Paa. Keysha sudah ada calon pengganti yang jauuh lebih baik dari pada si brengsek Ujie...,” kata Keysha dengan tersenyum manis.
“Oooh yaaa?? Siapa tuuh? Boleh dong dikenalin Papa Mama,” sahut Burhan Djatmiko tampak antusias, dan sebenernya dia sudah bisa menebak siapa lelaki yang begitu dicintai oleh putrinya itu.
“Adaaa deehh Pa...,
“Siapapun pilihan kamu nak, Papa akan mendukungnya. Papa juga akan meminta maaf karena telah lancang merendahkan Brian lewat telephone tempo hari.”
TUT..TUT..TUT..
“Haloo Mas Bre, met siang. Lagi dimana neeh??” tanya Keysha lembut lewat handphone-nya.
“Iyaa hallo.. Ni lagi di warung Bik Sumi, Sha. Biasa ngasih upeti cacing di dalam perut, hehehe.. Eh gimana? Dah bicara sama bokap belum?” jawab Bre diujung telepon sekalian memberi pertanyaan balik.
“Nge-bon lagi ga Mas? Hahahaa!!” ejek Keysha setelah tahu kebiasaan Bre suka nge-bon di warung makan Bik Sumi.
“Aaah..jangan ngeledek gitu dong. Ga lucu tau ga lu!” sahut Bre kesal.
“Hehee.. Iya deh maap. Abis Mas Bre suka nge-bon gitu kan kasian Bik Suminya..”
“Kan menolong orang yang menderita itu dapet pahala gede. Iyaa ga, Sha??”
“Wah, kasian Bik Sumi dong Mas! Ntar belanjanya gimana kalo semua pada ngutang?” tanya Keysha seakan turut prihatin dengan keadaan warung makan Bik Sumi.
“Hehehee..iyaa..yaa. Paling Bik Sumi belanjanya di pasar juga ngikut nge-bon.. Hahahaa!!” jawab Bre ngasal.
“Emang belanjanya dipasarmana sih Mas??” tanya Keysha lugu.
“Nah lho!! Kenapa jadi ngomongin warung Bik Sumi sih??” jawab Bre bersungut-sungut.
“Oohh, eeeh..kenapa juga yaa? Hahahaa!” Keysha terkekeh mengetahui arah pembicaraannya yang melenceng dari tujuan semula.
“Hahahaa..!!” Bre pun ikutan tergelak.
“Mas.. Keysha sudah bertemu Papa dan menyelesaikan permasalahan ini. Papa terlihat sangat bersalah telah melakukan tindakan bodoh yang ga bermoral itu. Dia juga telah meminta maaf dengan tulus dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” terang Keysha.
“Hmm.. Baguslah kalo begitu, Sha. Terus gimana dengan Ujie?”
“Keysha juga dah menjelaskan sejelas-jelasnya disertai bukti otentik yang berupa foto-foto Ujie dengan cewek lain, dan Papa Keysha langsung berbalik 360 derajat, Mas. Yang tadinya sangat keukeuh dengan perjodohan ini sekarang Papa menyerahkan sepenuhnya ke Keysha untuk urusan cinta,” Beber Keysha.
“Waah siip banget tuh, Shaa! Hmm, ada peluang ga Sha buat gue untuk ngegantiin posisi Ujie? Yaah meski seakan seperti pemain cadangan yang ngegantiin pemain utama. Hahahaaa!!” kelakar Bre norak.
“Hehehee! Hmm.. Gimana yaah? Auuk aahhh gelap. Weekzz...,” goda Keysha dengan hati berbunga-bunga.
“Yeee malah ngeledekin lagi. Awas yaa!!”
“Awas kenapa neeh?? Ngancem?”
“Gue cium baru tahu rasa lu, Sha..”
“Iiiiihh..mau dong di cium. Pengeeen..hihihiii....,” Keysha memulai flirting-nya.
“Eeh, Mas Bre, udahan dulu yaa? Keysha mo pulang dulu coz ntar si Ujie pasti dateng kerumah ngerengek-rengek minta maap,”
“Iyaa deh, Sha. Selamat menghabisi Ujie yaa...,” ucap Bre menyemangati Keysha.
“Okee Mas. Daaaghh!!”
“Daaghh juga, Shaaa!”
Disaat Keysha bertelephone ria dengan Bre, Burhan Djatmiko pun menelepon istrinya yang tak lain adalah Mama Keysha untuk menjelaskan duduk perkaranya. Tentang perbuatan Ujie yang telah mengingkari jalinan pertunangannya dengan putri tunggal mereka.
Mamanya Keysha pun bersikap seperti Papa memberikan kebebasan putrinya untuk menentukan pilihannya sendiri tanpa berusaha merecokinya. Papa Mama Keysha terlihat sangat menyesal telah menunangkan Keysha dengan Ujie.
Malam harinya dirumah ber-cat cokelat..
“Pergi kamu!! Gue ga butuh lu lagi!!! Sudah cukup lu nyakitin hati gue selama ini!” teriak Keysha.
“Sayang dengerin dulu.. Sebenerr..........”
“Apa yang perlu didengerin dari mulut buaya seperti lu?! Haahh!! Apa bukti-buktinya kurang kuat?? Gue bukan anak kecil yang gampang ditipu-tipu oleh rayuan mulut manis lu yang sebenernya pahittt banget!! Gue sudah eneg ngeliat muka lu lagi. Udah pergi-pergi, jangan pernah ganggu gue lagi!!” kata Keysha berapi-api. “Asal lu tahu yaa, Jie? Sebenernya gue ga pernah suka sama lu. Sikap yang lu tunjukin ke gue itu sudah merupakan suatu pencampakan terhadap diri gue. Mana peduli lu disaat gue sakit??! Mana rasa kangen lu ke gue disaat gue merasa kesepian dan sendiri??! Dasar cowok brengsekk!!” tambah Keysha dengan nada sinis mengiris hati.
Suasana terdiam beberapa saat ketika Papa Mama Keysha menusul menemui mereka berdua untuk menengahi segala permasalahan antara Keysha dengan Ujie.
“Oom, Tante..tolongin Ujie, Oom! Bantu Ujie untuk membujuk Keysha...,” pinta Ujie dengan penuh harap.
“Hahahaa..cemen lu aahh, Jie!! Minta bantuan Bokap Nyokap gue segala. Mana pribadi lu yang katanya mandiri, yang katanya sanggup menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain. Manaaa???? Bullshitt!!” sembur Keysha sangat galak.
“Sayang..udah sayang..udah! Biar Papa ngomong sama Ujie,” kata Burhan Djatmiko seraya mengelus kepala Keysha. “Gini Nak Ujie, Oom sebenernya juga kaget dengan bukti berupa foto antara Nak Ujie dengan wanita lain...”
Burhan Djatmiko terdiam sebentar seakan tercekik karena menyadari bahwa sebenarnya antara dirinya dan Ujie berkasus sama.
“Tapi bukti itu sangat valid sehingga Oom sama Tante tidak bisa berbuat apa-apa. Semua keputusan ada ditangan Keysha. Dan melihat Keysha yang begitu murka maka sebaiknya Nak Ujie pulang saja. Mungkin ini adalah jalan terbaik buat kalian berdua. Masih banyak wanita yang lebih dari Keysha, Nak Ujie. Dan untuk Keysha, masih banyak pula pria yang lebih dari Ujie,” lanjut Burhan Djatmiko dengan bijak.
“Baiklah Oom Tante kalo demikian adanya, Ujie pamit pulang. Maaf telah mengecewakan Oom sama Tante. Keysha, Maafin Ujie yaa. Selamat maleem...,” pamit Ujie segera melangkahkan kakinya cepat-cepat biar tidak semakin merasa malu karena telah ditolak mentah-mentah oleh Keysha dan keluarganya.
Sementara itu, Bre sedang termenung didepan meja belajarnya sambil memandang lekat-lekat slide show yang disuguhkan HP-nya. Ini slide show bukan sembarang slide show, sebuah pertunjukan foto singkat mengalir silih berganti setiap 7 detik sesuai timer yang ia set. Foto ketika masih bersama Karen, foto ketika berlibur di Parangtritis, foto riset bersama teman-temannya dan tentunya jugga bersama Bu super multiple jutek Si Putri Es Carissa yang kini telah sembuh dari sakit juteknya, serta foto konyol berdua bersama Karebet di studio foto dengan berdandan ala Wiro Sableng dan Sinto Gendeng. Di foto itu Karebet yang berdandan model nenek-nenek lengkap dengan kebaya dan tusuk konde perak khas Sinto Gendeng. (Susah ngebayanginnya kalau Karebet berdandan model begitu...hehehe)
Menyusul foto suami istri bersama seorang anak gadisnya yang tentu saja foto Burhan bersama istri dan anak semata wayangnya, Keysha yang beberapa hari yang lalu berhasil di blututkan oleh si Saipul ke-HP Bre. Beberapa foto yang terakhir tampil membuat dahi Bre mengkerut. Nampak di sana sepasang manusia beda kelamin dan beda usia tengah asyik bermesra-mesraan di sebuah toko berlian. 
“Hemm..hemm....jika aku berhasil mendapatkan Keysha, berarti pria dalam foto ini akan jadi bapak mertuaku. Waaaaaa!!!”
Bre menggumam dalam lamunnya, teriaknya menyeruak memecah keheningan kamarnya.
Tag : Cinta, Fiksi, Novel
0 Komentar untuk "Juwita Hati: Top Secret of Burhan Djatmiko"

Untuk diperhatikan!!!

1. Dalam berkomentar gunakan bahasa yang sopan
2. Dilarang menyisipkan link aktif
3. Komentar yang mengandung unsur kekerasan, porno, dan manyinggung SARA akan dihapus

Back To Top